
Kadang aku melakukan perbuatan nakal, agar perhatian Ayah-Bunda kembali tertuju kepadaku. Tapi ternyata bukan perhatian yang aku dapatkan, malah kemarahan yang kadang-kadang meluap-luap.
Terus apa yang harus aku lakukan agar perhatian Ayah-Bunda kembali kepadaku?
Melakukan perbuatan nakal, tidak membuahkan hasil.
Mungkin dengan prestasi!
Tapi bagaimana?
Bahan pelajaran bertumpuk-tumpuk, PR menggunung, kadang mau bertanya pada Bunda, bunda sedang repot mengurus Adinda, bertanya pada Kakanda, Kakak sibuk juga dengan PR-nya, sementara Ayahanda selalu pulang larut malam.
Terus bagaimana aku bisa berprestasi?
Kegembiraan aku dapatkan saat bermain-main sama teman-teman. Tapi itu juga tidak boleh berlangsung lama, saat Maghrib tiba permainanpun harus segera berakhir, yang berarti kegembiraan juga berakhir.
Lantas harus bagaimana?
Sampai saat ini, aku tidak tahu harus bagaimana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar